Peranan B.J. Habibie dalam Kancah Politik dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan NKRI

Authors

  • Agus Irawan, Y. Supriyadi, Subaryana Author

Abstract

B.J. Habibie adalah anak dari perpaduan dari genetika Imtak dari Alwi Abdul Jalil Habibie dan genetika iptek dari R.A. Tuti Marini Puspowardojo, lahir pada tanggal 25 Juni 1936, di kota tenang bernama Parepare. Di usianya yang masih muda gelar Insinyur diraihnya pada jurusan pesawat terbang di Universitas Technische Hochcule di Aachen. Tahun 1978 di angkat menjadi Menteri Negara Riset dan Teknologi serta di angkat menjadi wakil Presiden pada tahun 1998. Selama menjabat menjadi wakil presiden, Indonesia sedang mengalami krisis moneter berkepanjangan, bermula dari merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang berpengaruh terhadap terus naiknya harga-harga kebutuhan pokok dan kelangkaan barang-barang. Sementara di daerah-daerah menyebabkan timbulnya kerusuhan sosial menuntut perbaikan ekonomi, aksi reformasi semakin marak menggelar protesnya. Kemudian setelah peristiwa tersebut aksi reformasi berhasil menggulingkan Soeharto dan menaikan wakil presiden B.J. Habibie sebagai presiden transisi.

Pada fenomena baru ini segala bidang ekonomi, politik, maupun hukum mengalami perubahan. Adapun bentuk perubahan dalam bidang politik antara lain memperbaiki perundang-undangan berupa pencabutan SIUP/Pers yang tadinya dibatasi oleh presiden Soeharto. Selain itu sejumlah kontrovesi internasional tentang HAM yang menentang penyiksaan, perlakuan kejam tak manusiawi dengan diterbitkan UU No. 39 tahun 1999. Sedangkan adanya tuntutan perbaikan ekonomi daerah, seperti Aceh, Riau, Irian Jaya dan Timor timur juga berhasil diterbitkan UU No. 22 tahun 1999 Tentang Otonomi Daerah dan UU No. 25 tahun 1999 Tentang Sistem Perimbangan Keuangan Daerah Pusat. Berakhirnya pemerintahan B.J. Habibie bermula dari dilakukannya pemilu 1999 secara demokrasi yang luber dan jurdil maka terpilihnya Gus Dur sebagai presiden RI mengantikan B.J. Habibie.

Downloads

Published

2023-10-23