Peran Sri Sultan Hamengku Buwono IX dalam Menstabilkan Kondisi Perekonomian di Indonesia Pada Masa Orde Baru (1966-1973)

Authors

  • Novi Gustriyanti, E. Wagiyah, Anggar Kaswati Author

Keywords:

Sri Sultan HB IX - Perekonomian Indonesia - Orde Baru

Abstract

Sultan Hamengku Buwono IX atau Dorojatun lahir pada hari Sabtu Pahing tanggal 12 April 1912 atau menurut hitungan jawa jatuh pada tanggal 25 Rabingulakir tahun Jumangkir 1842 di Sompilan, jalan Ngasem 13 Yogyakarta yang sekarang dikenal dengan nama Pakuningratan. Beliau merupakan putera dari Pangeran Haryo Purboyo (Sultan Hamengku Buwono VIII) dengan Raden Ayu Kustilah.Pada masa kecil Dorojatun Mulai sekolah di Frabel, kemudian melanjutkan ke Een B dan setelah lulus Melanjutkan Ke Hentrake Europpese Lagere di jalan Kaliurang.Setelah umur 13 tahun sekolah di HBS Semarang dan pindah ke HBS di Bandung. Pada bulan Maret 1930 Dorojatun bersama B.R.M Tinggata (kakaknya) dan ditemani Hofland pergi ke belanda dan bersekolah di Gymanasium di kota Harlem. Kuliah di Rjjsuniversiteit serta mengambil jurusan hukum dan ekonomi.

Pada bulan Oktober 1939 Sri Sultan Hamengku Buwono VIII memerintahkan Dorojatun pulang ke keraton Yogyakarta, setiba ditanjung priok dijemput keluarga di hotel “Der Indees” Dorojatun diserahi keris pusaka kraton “ Kyai Jaka Piturun”. Pada 18 Maret 1940 atau 8 sapar tahun Dal 1871 Dorojatun Diangkat Menjadi raja dan bergelar “ Sampean Dalem Ingkang Sinuwan Kanjeng Sultan Hamengku Buwono Senopati Ingalaga Ngabudurakhman Sayidin Kalifatullah Kaping IX.Peranan Sri Sultan Hamengku Buwono IX pada awal Orde Baru adalah melakukan misi-misi ekonomi ke mancanegara untuk menjadwalkan pengembalian utang-utang  Indonesia  terhadap negara-negara lain.

Downloads

Published

2023-10-23