Peran Sukarno dalam Pembangunan Nasionalisme Bangsa Indonesia
Keywords:
Sukarno, nasionalism, IndonesiaAbstract
AbstractThe writing of this article aims: to examine clearly the background of Sukarno's life, the development of nationalism in Indonesia, the implementation of Sukarno's nationalism in the struggle for Indonesian independence. Writing this thesis the author uses the historical method with the following steps: heuristics (collecting data), conducting verification (criticism of sources), interpretation (analyzing sources), and historiography (compiling data in written form). Sukarno, an Indonesian nationalist as well as the first president of the Republic of Indonesia. He was born at dawn on June 6, 1901 in Blitar, East Java. Sukarno was born into a poor family even though his family had a noble background. He is the second son of Raden Sukemi Sosrodihardjo and Ida Ayu Nyoman Rai. Sukarno's life was mostly spent with his grandfather, this was because his parents were often transferred. The grandfather guided Sukarno with various heroic stories and introduced him to the world of wayang. After returning with his parents, Sukarno began to pursue the world of education. After completing his education, Sukarno began to struggle in the world of politics. He and his friends founded the Algemeene Study Club (ASC) organization which later became the Indonesian National Party (PNI). From here Sukarno began to discuss the ideals of independence and to foster a spirit of nationalism in every youth. Sukarno's struggle in instilling a sense of love for the homeland and making people aware takes a long time. Until October 28, 1945, the Youth Pledge was sworn in as the unity of the Indonesian nation. The existence of unity and public awareness fosters the spirit of nationalism. Sukarno's thought in uniting all people was formulated in Pancasila which would be the basis for the formation of the unitary state of the Republic of Indonesia.
Keywords : Sukarno, nasionalism, Indonesia AbstrakPenulisan artikel ini bertujuan: untuk mengkaji secara jelas tentang latar belakang kehidupan Sukarno, perkembangan nasionalisme di Indonesia, implementasi nasionalisme Sukarno dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode sejarah dengan langkah-langkah: Heuristik (mengumpulkan data), mengadakan verifikasi (kritik sumber), interpretasi (menganalisa sumber), dan historiografi (menyusun data dalam bentuk tulisan). Sukarno, seorang nasionalis bangsa Indonesia sekaligus sebagai presiden pertama RI. Ia lahir saat fajar menyingsing pada 6 Juni 1901 di Blitar, Jawa Timur. Sukarno lahir dari keluarga yang serba kekurangan meskipun keluarganya belatar belakang bangsawan. Ia putra kedua dari Raden Sukemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai. Kehidupan Sukarno banyak dihabiskan bersama kakeknya, hal tersebut dikarenakan orangtuanya sering di pindah tugaskan. Sang kakek membimbing Sukarno dengan berbagai cerita-cerita heroic dan memperkenalkannya dengan dunia pewayangan. Setelah Kembali bersama orangtuanya, Sukarno mulai menempuh dunia Pendidikan. Setelah selesai menempuh pendidikannya, Sukarno mulai mulai bergumul dalam dunia politik. Ia bersama dengan teman-temannya mendirikan organisasi Algemeene Studie Club (ASC) yang kemudian berubah menjadi Partai Nasional Indonesia (PNI). Dari sini Sukarno mulai membahas tentang cita-cita kemerdekaan serta menumbuhkan jiwa nasionalisme di setiap kalangan pemuda. Perjuangan Sukarno dalam menamkan rasa cinta pada tanah air dan menyadarkan masyarakat membutuhkan waktu yang lama. Hingga pada 28 Oktober 1945 di ikrarkan Sumpah Pemuda sebagai persatuan bangsa Indonesia. Adanya persatuan dan kesadaran masyarakat menumbuhkan semangat nasionalisme. Pemikiran Sukarno dalam menyatukan semua masyarakat di rumuskan dalam Pancasila yang akan menjadi dasar dari terbentuknya negara kesatuan Republik Indonesia.
Keywords : Sukarno, Nasionalisme, Indonesia ReferencesAnom Whani Wicaksana, 2018, Soekarno Sang Guru Bangsa, Yogyakarta: C-Klik Media.
Bernard Dahm, 1987, Soekarno dan Perjuangan Kemerdekaan, Jakarta: LP3ES.
Cindy Adams, 2007, Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat (Terjemahan: Syamsu Hadi), Jakarta: Yayasan Bung Karno.
Marwati, Djoned, 1993, Sejarah Nasional Indonesia Jilid V, Jakarta: Balai Pustaka.
M. Romandhon MK, 2015, Soekarno Hatta Syahrir Kisah & Memoar Tiga Macan Asia Di Tengah Hiruk Pikuk Perjuangan,Yogyakarta: Araska.
M.C. Ricklefs, 2005, Sejarah Indonesia Modern 1200-2004, Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta.
Rahardjo,1999, Masyarakat Madani: Agama, Kelas Menengah dan Perubahan Sosial, Jakarta: LP3ES.
Solichin Salam, 1984, Soekarno Putra Fajar, Jakarta: Gunung Agung.
Sukarno, 2015, Nasionalisme Islamisme Marxisme, Bandung: Sega Asri.
Sutrisno, 2016, Revolusi Mental Menumbuhkembangkan Rasa Nasionalisme, Yogyakarta: Indoliterasi.
Sugito, 2008, Wawasan Kebangsaan Dan Pembinaan Karakter Bangsa, Semarang: Widaya Karya Semarang.
Taufik Adi Susilo, 2016, Sukarno Biografi Singkat 1901-1970, Yogyakarta: Garasi.
Zainal Abidin Amir, 2013, Soekarno dan NU: Titik Temu Nasionalisme, Yogyakarta: LKiS.